Membeli Starbucks Berarti Mempersenjatai Musuh

Catatan Penting :
(Selain starbuck ini, sebetulnya masih sangat banyak produk di pasaran yang ternyata setelah dilacak para pemiliknya adalah bangsa Yahudi, dan nyata-nyata para pemilik perusahaan tersebut menginformasikan, bahwa sebagian dari keuntungannya akan disumbangkan untuk membantu pasukan Israel di Palestina. Adapun apa saja nama perusahaan dan produknya, silahkan klik web berikut : http://www.inminds.co.uk/index.html atau
http://www.kispa.org atau http://www.palestine-info.com/ dan lain-lain web sejenis)

“Dear Pelanggan Starbucks,
Pertama dan seterusnya saya ingin berterima kasih anda semua telah menjadikan Starbucks menjadi perusahaan besar dengan lebih dari 90.000 pekerja, 9.700 counter, dan 33 juta pelanggan per minggu. Tiap latte dan mocchiato yang anda minum di Starbucks memberikan sebuah kontribusi untuk mendekatkan aliansi antara Amerika dan Israel…
Tanpa anda, para pelanggan yang tercinta, kami tidak akan mampu mencapai ratusan juta dollar per tahun untuk melindungi warga negara Israel dari serangan teroris dan mengingatkan setiap orang Yahudi di Amerika untuk mempertahankan Israel. Jadi di lain waktu jika Anda ingin ngopi di counter Starbucks, tolong diingat bahwa dengan setiap cangkir yang Anda minum di Starbucks, sesungguhnya Anda sedang membantu sebuah misi yang berharga.”

Tertanda,

Howard Schultz
Chairman & Chief Global Strategist
Starbucks Coffee Stores

COME, Riyadl – Itulah bunyi sebuah aksi BOIKOT produk Amerika dan Israel oleh warga Saudi di sebuah kafe terkenal dan tersebar di kota-kota negara kerajaan ini. Kafe Starbuck memang memberikan dananya langsung kepada Israel yang sampai kini meneruskan aksi brutalnya membunuhi rakyat Palestina dan Libanon. Para aktifis boikot ini meletakkan kafe ini di urutan pertama dari perusahaan, produk, dan restoran yang diboikot. Islamonline menegaskan, aksi anti perusahaan kafe kelas internasional Starbuck ini mulai marak sejak dipublikasikannya sebuah artikel tulisan pemimpin pelaksana perusahaan tersebut, Howard Schultz, di situs Zayubidia yang sangat peduli dengan kepentingan Israel, dan dirinya menegaskan, perusahaannya memberikan sumbangan setengah keuntungannya untuk negara Israel sejak negara zionis melakukan invasinya ke Libanon.

Dalam artikelnya, Schultz berterimakasih kepada “pelanggan yang rela” membayar satu cangkir kopi yang mereka beli dari perusahaannya untuk mendukung dan menjaga keselamatan Israel dari serangan ‘teroris’. Ia juga mengingatkan kepada semua warga Yahudi untuk melindungi Israel.

Sejak dipublikasikan artikel inilah warga Saudi mulai menyebarkan informasi ini melalui pesan singkat (SMS) di telepon genggam yang menyerukan untuk melakukan boikot kafe Strabuck. Salah satu bunyi SMS ini adalah “hati-hati… anda mendu kung Yahudi dengan secangkir kopi… boikot Starbuck.” Dalam internet juga tersebar poster yang berbunyi “pemimpin perusahaan Starbuck menyumbang setengah keuntungannya untuk pemerintah Israel sejak aksinya memerangi Libanon… saya bersaksi kepada Allah dan malaikatnya bahwa saya memboikot Starbuck, Schultz dan Yahudi”.

Aksi boikot semakin mendapatkan angin segar dan dukungan luas ketika Dr. Abdul Wahhab bin Said Al Qahthani, asisten dosen fakultas Manajemen Strategis dan Pemasaran Universitas Malik Fahd bahwa Schultz, pemimpin perusahaan Starbuck adalah zionis di urutan pertama dan pendukung kental politik Israel. Menurut Qahthani membeli produk Starbuck sama bahayanya dengan penghinaan harian di Denmark terhadap Rasulullah beberapa waktu yang lalu. Sebab mereka mencari nafkah di negara-negara Arab dan Islam namun penghasilannya untuk mendanani aksi dalam memerangi Palestina, membunuh anak-anak, kakek nenek, wanita dan pejuang kemerdekaan. Menyumbang harta untuk mereka sama saja dengan mengina Islam dan umat Islam, tegas Qahthani.

Schultz sendiri, tegas Qahthani, pada tahun 1998 dalam perayaan ulang tahunnya ke 50 mendapatkan penghargaan dari Israel karena telah menyumbangkan dananya kepada Israel dan memperbaiki citra Israel serta menjelekkan citra anak-anak Intifadlah Palestina yang disebut Schultz sebagai teroris dan anti Semit Perang ekonomi, karenanya, pakar Saudi ini mengajak untuk menggalakkan boikot terhadap kafe-kafe Amerika. Ia mengatakan, budaya perang ekonomi harus diterapkan oleh umat Islam dengan memboikot perusahaan pendukung Israel. Sebab umat Islam tidak memiliki kekuatan militer untuk membela hak-hak mereka.

Menari di atas mayat saudara sendiri
Qahthani mengecam sikap umat Islam yang tidak mau melakukan aksi boikot “bagaimana kita menikmati minum kopi Starbuck dan kita sadar kalau harta kita disumbangkan untuk mendukung Israel agar semakin ganas membunuhi umat Islam”.
Para pendukung aksi boikot ini baik di ruang internet atau lewat telepon genggam banyak memandang bahwa langkah ini merupakan salah satu wujud jihad. Perusahaan kafe Starbuck belakangan mengumumkan laba pada kwartal kedua tahun 2006 ini mencapai 1,9 milyar USD. Dan kini ia sedang merencanakan membuka kafe 1800 baru di seluruh dunia hingga akhir tahun ini. Di Arab Saudi saja Caffe Shoop milik Starbuck beromset 15 milyar Reyal setiap tahun.

Kampanye anti produk Israel dan Amerika ditanggapi rakyat Saudi dengan antusias. Hal itu bisa dilihat melalui telepon genggam atau internet. Hingga hari ke 29 invasi ke Libanon, Israel sudah membunuh 1090 orang mayoritas kaum sipil, 30% anak, 3570 orang luka-luka serta lebih 1 juta orang mengungsi. Kerugian fisik diperkirakan bernilai milyaran USD menurut laporan resmi pemerintah Libanon. – (sumber : infopalestina.com)

http://swaramuslim.net/more.php?id=5274_0_1_0_m

“Kalau Saya Wanita Palestina, Siap Jadi Bom Martir !”

Jenny Tonge, anggota parlemen Inggris kemarin, Kamis (22/01) menyatakan bahwa kalau dirinya wanita Palestina, tentu akan berpikir menjadi pelaku aksi bom ‘syahid’. Pernyataan itu sendiri kemudian membuat banyak kontroversi di kalangan politikus Inggris.

Dalam wawancara dengan TV Inggris Sky News ia mencoba memahami keputus-asaan rakyat Palestina dengan mengatakan : “Saya paham kenapa orang-orang di sana menjadi penyerang-penyerang ‘bunuh diri’, itu karena keputus-asaan.” “Kalaulah saya pada posisi mereka, tentu akan berpikir sama dengan mereka,” tambahnya lagi seperti yang situs islamicnews.net hari ini, Jum’at (23/01).

Jenny Tonge, mantan juru bicara Partai Demokrat bidang pengembangan negara, partai ketiga di Inggris ini, menjelaskan bahwa dirinya akan memberikan pencerahan dalam masalah Palestina. “Mereka sedang dalam ujian berat sementara dunia menyaksikannya dengan mata kepala telanjang (namun tidak bergerak apa-apa, diam membisu tidak berbuat apa-apa – red.). Di sana butuh adanya upaya (merubah) sesuatu,” tambahnya lagi. – (COMES)

http://swaramuslim.net/more.php?id=1360_0_1_26_M

“Selama ini pemerintah Amerika Serikat itu buta; Amerika lebih Yahudi dari negara Zionis Israel sendiri, orang-orang Kristen pro-Yahudi yang tersebar luas di Amerika Serikat dan Inggris lebih bersemangat daripada kaum Yahudi itu sendiri. Oleh sebab itu, kita tahu Amerika dan Inggris mengambil langkah-langkah dan garis-garis kebijakan yang sama dalam memerangi umat Islam dan bangsa Arab. Kebijakan Amerika Serikat selalu memihak pihak musuh (Zionis Israel) secara total; sebaliknya, mereka tidak pernah melihat hak rakyat kami untuk melakukan perla wanan dan pembelaan diri. Mereka hanya melihat bahwa penjajah Israellah berhak untuk melakukan aksi-aksi serangan dan pembunuhan. Oleh sebab itu, kebijakan politik luar Amerika akan gagal. Perlawanan umat Islam dan ancaman atas kepentingan politik dan ekonomi mereka di wilayah-wilayah umat Islam harus dilakukan sampai negara-negara tersebut bangun dan sadar hingga menarik kebijakan luar negeri mereka yang merugikan itu. Amerika Serikat juga tidak dapat memberi solusi atas persoalan yang kami hadapi, namun sebaliknya mereka bekerja untuk kepentingan dan keamanan Penjajah Israel di Palestina. (Sheikhul Mujahidin Ahmad Yasin)

note : artikel di atas telah dimuat dalam Labbaik, edisi : 032/th.03/Jummadil Akhir-Rajab 1428H/2007M

6 Responses to Membeli Starbucks Berarti Mempersenjatai Musuh

  1. nurchasanah berkata:

    Saya ingin tanyakan message dari Howard Schultz yang dikutip di tulisan ini akurat atau parody?

    Saya tidak menyangkal orang2 yahudi yang menguasai ekonomi di Amerika(konon kabarnya 23 persen dari orang2 terkaya di Amerika adalah orang2 Yahudi) sangat berkepentingan negara Israel.
    jadi saya kira wajar kalau sebagian keuntungan Starbucks disumbangkan ke Israel.

    Tapi andaikata tulisan bohong2an disebar luaskan dampaknya tetap tidak bagus.

  2. labbaik berkata:

    Sangat banyak tulisan yang telah membahas masalah boikot ini, dan ditulis oleh para ulama, para pengamat Timur-tengah, dll. Disini Labbaik hanya menukilkan salah satu saja. Semoga dapat dipahami.

    Kita bisa memahami sikap pemboikotan seperti ini, apalagi bila kita melihat langsung apa yang dilakukan oleh yahudi, baik yang zionis maupun yang bukan zionis (toh keduanya sama saja), kita tentu tidak akan tega. Kebengisan dan kekejaman yahudi memang sudah sampai ubun-ubun. Sehingga apapun yang sekiranya bisa kita lakukan untuk menghantam musuh-musuh Allah itu pasti akan kita laku kan. Termasuk memboikot produk yahudi.
    Dan alhamdulillah, kebanyakan umat Islam sepakat untuk melawan yahudi dengan berbagai cara. Termasuk anjuran untuk memboikot produk yahudi. Bila ternyata mereka belum lagi melakukannya, setidaknya kita berhusnudzdzan bahwa mereka belum menerima informasinya. Seandainya mereka tahu, pastilah mereka akan ikut memboikotnya.
    Dan gerakan boikot bukan masuk dalam bidang halal-haram, namun kesadaran diri masing-masing pribadi untuk membantu perjuangan Muslim Palestina dan membantu Muslim-Muslim lainnya yang masih ditindas oleh Zionis. Kepada musuh-musuh Islam yang telah memerangi agama, kita harus membalas permusuhan mereka. Kalau kita tidak mampu melakukannya, maka masih ada banyak cara untuk melawan. Salah satu nya dengan cara memboikot atau tidak membeli produk mereka. Kita bisa menganjurkan umat Islam untuk tidak membeli produk mereka, karena hal ini terbukti menjadi salah satu cara untuk melemahkan kekuatan mereka.

    Di sisi lain, kita punya komitmen untuk tidak memberikan keuntungan kepada perusahaan-perusahaan yang sudah jelas memberikan keuntungan kepada mesin perang yahudi. Sehingga dengan tidak membeli produk yahudi, kita telah ikut memberikan pukulan tepat di kantong mereka. anjuran untuk tidak memberi produk dari perusahaan tertentu karena dituduh ikut membantu musuh Islam dalam membantai manusia, dilengkapi dengan data dan fakta yang kongkrit dan detail serta bisa diterima secara hukum, bukan dengan asumsi atau dugaan semata.
    Dan tentang bukti dan fakta bahwa sesuatu perusahaan membantu eksistensi Zionis-Israel, maka bisa dilihat langsung di situs http://www.inminds.co.uk. Situs ini menjadi pegangan bagi gerakan boikot pembelian produk Zionis dunia.

    Ke depan, memang idealnya umat Islam bisa menciptakan dan memproduksi sendiri semua barang keperluannya. Agar tidak tergantung kepada pihak lain, apalagi tergantung kepada Zionis-Yahudi.

    (oleh : Ahmad Sarwat, Lc)
    http://www.eramuslim.com/ustadz/mkn/7915031427-berbuka-dengan-daging-dan-darah-bayi-palestina.htm

  3. jfidji berkata:

    coba jadiin T.O nih si TS Bom Starbuck di sarinah

  4. retno berkata:

    Maaf, ada kata2 bom syahid? Kok artikelnya kaya seperti ngajak buat “sesuatu” gitu ya?

    Kita ini manusia awam, jgn deh di perkeruh dengan berita ini berita itu, ajakan ini ajakan itu. Maaf sebelumnya, ini cuma pemikiran saya aja, kok jadi kaya mau menghasut ya dr bacaan2 di atas itu. Menghasut orng2 islam secara ga langsung buat membenci orng lain terus setelah itu akan timbul fitnah?

    Allahualam deh, saya cuma orang awam

  5. Berita Terupdate berkata:

    Langsung saja cek disini berita Berita Terupdate dan terlengkap

Tinggalkan Balasan ke Fajardewaadiguna's Weblog Batalkan balasan